Kawasan Jalan Asia Afrika kian dipercantik. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bahkan akan memasang tugu jam yang ditempatkan di Simpang Lima.
Lokasi ini, dulunya menjadi tempat berdirinya tugu dasasila Bandung karya seniman Sunaryo. Beberapa waktu lalu, Pemkot Bandung memindahkan tugu tersebut ke dekat Gedung Merdeka.
"Kemarin kan ada tugu dasasila, itu kan dipindah ke Cikapundung Timur, masa kosong, hancur porak poranda, maknya kita pasang jam, tugu jam," ujar Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetiya, Sabtu (11/4).
Arief mengatakan, nantinya tugu setinggi 11 meter ini akan menjadi penghias pengganti tugu dasasila Bandung. Sehingga, lanjut Arief, dengan adanya tugu jam tersebut, pandangan masyarakat atau pengendara yang terjebak traffic light dengan tugu jam tersebut.
Rencananya, lanjut Arief, jam yang akan berbentuk kotak tersebut akan dibangun tiga muka. Namun, hal itu masih dalam wacana yang masih didiskusikan dengan pihak ketiga.
"Gayanya kayak jam Big Ben di Inggris. Tapi Big Ben-nya Bandung. Enggak ngadopsi gaya arsitektural Big Ben engga. Jadi ada jam kota di situ, sehingga warga masyarakat bisa melihat," katanya seraya mengatakan saat ini pembangunan tugu jam baru mencapai 60 persen.
Arief mengatakan, pembangunan tugu jam itu agar semakin memperindah kawasan Jalan Asia Afrika yang merupakan lokasi tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Bentuk tugu jamnya juga akan menyesuaikan bangunan-bangunan dilokasi tersebut.
"Estetika aja. Sebetulnya mengikuti bangunan sekitarnya gaya artdeco. Sebab kalau kita pasang kembali patung kan ga cocok, karena di situ kan daerahnya sudah tinggi," katanya.
Source: http://www.tribunnews.com/